UPTD SD INPRES KABUBU

Educating for Excellence

PENGEMBANGAN KARAKTER (PERAK)

UPTD SD Inpres Kabubu

SELARAS (SELASA LITERASI NUMERASI)

UPTD SD Inpres Kabubu

BURAS (RABU SARAPAN BERSAMA)

UPTD SD Inpres Kabubu

KASET (KAMIS SEHAT)

UPTD SD Inpres Kabubu

Capaian Pembelajaran 2025 : Fondasi Kuat Menuju Pendidikan Masa Depan

Sdikabubu.sch.id - Pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Nomor 046/H/KR/2025 resmi menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai rujukan utama pembelajaran dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK/MAK dan program kesetaraan. Penetapan ini menjadi tonggak penting dalam penguatan Kurikulum Merdeka yang berorientasi pada 8 Dimensi Profil Lulusan dan kesejahteraan belajar anak.

Unduh Capaian Pembelajaran (CP) Sudah Di Split Permapel
1. CP PAUD (Unduh Disini)
2. CP PABP (Unduh Disini)
3. CP Pend Pancasila (Unduh Disini)
4. CP B Indonesia (Unduh Disini)
5. CP Matematika (Unduh Disini)
6. CP B Inggris (Unduh Disini)
7. CP IPAS (Unduh Disini)
8. CP IPA (Unduh Disini)
9. CP Informatika (Unduh Disini)
10. CP IPS (Unduh Disini)
11. CP Seni Musik (Unduh Disini)
12. CP Antropologi (Unduh Disini)
13. CP Seni Rupa (Unduh Disini)
14. CP Seni Tari (Unduh Disini)
15. CP Seni Teater (Unduh Disini)
16. CP Prakarya (Unduh Disini)
17. CP Prakarya dan KU (Unduh Disini)
18. CP PJOK (Unduh Disini)
19. CP Bahasa Asing (Unduh Disini)
20. CP KKA (Unduh Disini)
21. CP SMK (Unduh Disini)
22. CP Paket AB C (Unduh Disini)
23. CP SLB (Unduh Disini)

Dengan diberlakukannya Keputusan ini, Keputusan BSKAP Nomor 32/H/KR/2024 tentang CP Kurikulum Merdeka dicabut. Artinya, CP 046/2025 menjadi dasar legal dan pedagogis terbaru untuk penyusunan kurikulum dan RPP di satuan pendidikan. (Mr.Kn23)

Ini udah 2025, saatnya kerja lebih cerdas pakai AI

 


Ini udah 2025, saatnya kerja lebih cerdas pakai AI! 🤖

1. ChatGPT.com – tanya apa aja

2. RecCloud.com – ubah suara

3. Krea.ai – bikin logo

4. ElevenLabs.io – cloning suara

5. Gamma.app – desain dokumen

6. Suno.ai – bikin musik

7. Runway.ml – edit video

8. Relume.io – desain web

9. Descript.com – edit audio

11. Tome.app – presentasi

12. Perplexity.ai – riset

13. PicWish.com – edit foto

14. LumaLabs.ai – model 3D

15. Pika.art – video AI

Selamat berkreasi. 💪💪💪


Perubahan Kurikulum dan Penguatan Komite Sekolah

Berikut File Perubahan Kurikulum dan Penguatan Komite Sekolah :

  1. CP Terbaru Tahun 2025 Klik disini
  2. Kalender Pendidikan Tahun 2025 Klik disini
  3. Permendikdasmen Nomor 12 Tahun 2025 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah Klik disini
  4. Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 Tentang Kurikulum Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan jenjang Pendidikan Menengah Klik disini
  5. Pedoman Penilaian dan Asesmen Tahun 2025 Klik disini
  6. Permendikbud Tentang Komite Sekolah Klik disini
  7. Panduan Kokurikuler Klik disini


Pernahkah Anda Bertanya Mengapa Tahun Ajaran Baru Selalu Dimulai Bulan Juli? Ini Jawabannya!


Hai, para pelajar dan orang tua! Liburan sebentar lagi dimulai, tak terasa bulan Juli sudah hampir tiba. Itu artinya, saatnya kembali ke bangku sekolah! Tapi, pernahkah anda bertanya-tanya mengapa tradisi tahun ajaran baru selalu dimulai di bulan Juli, bukan Januari seperti awal tahun kalender? Ternyata, ada kisah menarik di baliknya yang akan membuatmu terkejut!

Sejarah Panjang Pergeseran Kalender Pendidikan

Siapa sangka, sebelum tahun 1979, kalender pendidikan kita sangat berbeda. Dulu, siswa-siswi masuk sekolah di bulan Januari, persis setelah perayaan Tahun Baru, dan lulus di bulan Desember pada tahun yang sama. Namun, di penghujung tahun 70-an, sebuah revolusi besar dalam dunia pendidikan terjadi.

Semua berawal dari sosok Dr. Daoed Joesoef, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 1978–1983. Begitu menjabat, Pak Daoed meluncurkan serangkaian kebijakan berani, termasuk yang mengubah total sistem kalender akademik. Melalui UU No. 0211/U/1978, ia memutuskan untuk menggeser awal tahun ajaran dari Januari ke Juli.

Perubahan ini bukan tanpa konsekuensi. Tahun ajaran 1978 yang seharusnya berakhir di Desember 1978, terpaksa diperpanjang hingga Juni 1979. Ini menjadikan tahun ajaran 1978–1979 sebagai yang terpanjang dalam sejarah pendidikan Indonesia, berlangsung selama 1,5 tahun! Bayangkan, para siswa saat itu punya waktu libur ekstra panjang sebelum memulai babak baru.

Kira-kira, apa ya alasan di balik keputusan drastis Pak Daoed ini? Mari kita selami lebih dalam.

Tiga Alasan Kuat di Balik Perubahan Kalender Akademik

Dilansir dari berbagai sumber, keputusan Pak Daoed didasari oleh beberapa pertimbangan logis yang bertujuan untuk kebaikan bersama.

1. Menyelaraskan Anggaran Pendidikan

Salah satu alasan utama adalah masalah anggaran. Memulai tahun ajaran di Januari berarti terlalu dekat dengan waktu penutupan buku anggaran di akhir tahun. Ini seringkali menimbulkan kerumitan dalam perencanaan dan alokasi dana pendidikan. Dengan memindahkan awal tahun ajaran ke Juli, yang merupakan pertengahan tahun fiskal, proses anggaran menjadi lebih mulus dan efisien. Dana pendidikan bisa dialokasikan dan dikelola tanpa terburu-buru, memastikan kelancaran operasional sekolah.

2. Merangkul Standar Internasional

Pak Daoed memiliki visi jauh ke depan: menyelaraskan pendidikan Indonesia dengan standar global. Di banyak negara maju, tahun ajaran baru dimulai di pertengahan tahun, biasanya setelah liburan musim panas. Dengan mengikuti pola ini, siswa-siswi Indonesia yang bercita-cita melanjutkan studi di luar negeri akan sangat dipermudah. Mereka tidak perlu lagi repot menyesuaikan diri dengan perbedaan kalender akademik, sehingga transisi pendidikan lintas negara menjadi lebih lancar.

3. Memberi Ruang Liburan yang Lebih Baik

Yang tak kalah menarik, pertimbangan Pak Daoed juga berkaitan dengan musim hujan di bulan Desember. Bayangkan, jika liburan sekolah jatuh di bulan Desember, anak-anak akan terjebak di rumah karena hujan lebat. Ini tentu akan mengurangi kualitas liburan mereka. Dengan memindahkan tahun ajaran baru ke Juli, liburan panjang anak-anak akan jatuh di bulan-bulan yang lebih cerah, memungkinkan mereka untuk menikmati waktu luang dengan maksimal dan melakukan berbagai aktivitas di luar ruangan.

Jadi, sekarang kamu tahu kan mengapa setiap Juli kita kembali bersiap untuk tahun ajaran baru? Keputusan ini bukan sekadar tradisi, melainkan hasil dari pemikiran mendalam dan visi untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik dan relevan. (Mr.Kn23)

22 Siswa UPTD SD Inpres Kabubu Ikuti Asesmen Sumatif Akhir Jenjang

Sdikabubu.sch.id - Sebanyak 22 siswa kelas VI UPTD SD Inpres Kabubu sedang mengikuti Asesmen Sumatif Akhir Jenjang (ASAJ), sebuah tahapan penting yang menjadi salah satu penentu kelulusan mereka. Kegiatan ini resmi dimulai pada Senin, 19 Mei 2025, dan akan berlangsung hingga Rabu, 28 Mei 2025.


Pelaksanaan ASAJ dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah Ujian Tertulis yang digelar mulai Senin, 19 Mei 2025, dan dijadwalkan berakhir pada Jumat, 23 Mei 2025. Setelah itu, para siswa akan melanjutkan dengan Ujian Praktik yang akan dilaksanakan dari Sabtu, 24 Mei 2025, hingga Rabu, 28 Mei 2025.


Total 22 peserta didik yang mengikuti ASAJ ini terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Seluruh siswa diharapkan dapat menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam asesmen ini. 


Asesmen Sumatif Akhir Jenjang (ASAJ) merupakan evaluasi menyeluruh yang dirancang untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa di akhir jenjang pendidikan dasar. Hasil dari kegiatan ini akan menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan kelulusan siswa kelas VI dari UPTD SD Inpres Kabubu. (Mr.Kn23)

Kementerian Pendidikan Tetapkan "Hari Belajar Guru" untuk Tingkatkan Kompetensi Pendidik

Sdikabubu.sch.id - Dalam upaya memperkuat peran guru sebagai ujung tombak pendidikan nasional, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia resmi mengeluarkan Surat Edaran Nomor 5684/MDM.B1/HK.04.00/2025 tentang Hari Belajar Guru. Kebijakan ini ditandatangani oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.


Surat edaran ini ditujukan kepada Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di seluruh Indonesia sebagai langkah konkret untuk mendukung pengembangan profesional berkelanjutan bagi para pendidik. Melalui kebijakan ini, setiap guru dan kepala satuan pendidikan diimbau untuk menjadwalkan Hari Belajar Guru sebanyak satu kali dalam seminggu melalui forum seperti Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), atau Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS).

Landasan Hukum dan Tujuan Kebijakan
Kebijakan ini berlandaskan sejumlah regulasi penting, antara lain:
  • Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
  • Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),
  • Peraturan Pemerintah terkait manajemen kepegawaian dan pendidikan dasar-menengah.
Menurut Prof. Nunuk Suryani, kebijakan ini bertujuan untuk membangun budaya belajar sepanjang hayat bagi para guru tanpa mengganggu kegiatan pembelajaran di sekolah. "Guru adalah pilar utama dalam membentuk karakter dan daya saing generasi muda. Karena itu, mereka juga harus terus belajar, berkembang, dan beradaptasi dengan kemajuan zaman," tegasnya.

Implementasi Hari Belajar Guru
Hari Belajar Guru dirancang sebagai ruang kolektif yang kolaboratif dan menyenangkan untuk meningkatkan kompetensi guru. Kegiatan ini mencakup diskusi pedagogik, pengembangan kurikulum, hingga berbagi praktik terbaik antarpendidik. Hari belajar ini dijadwalkan secara fleksibel sesuai kesepakatan di tingkat sekolah atau forum profesional terkait.
Untuk mendukung pelaksanaan kebijakan ini, sumber pendanaan dapat berasal dari Dana BOS, BOP PAUD, BOP Kesetaraan, serta sumber lain yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dampak Positif yang Diharapkan
Kementerian berharap kebijakan ini dapat meningkatkan profesionalisme guru sekaligus kualitas pembelajaran di kelas. Dengan ekosistem belajar yang tumbuh dari semangat kolegialitas, murid diharapkan mendapatkan pembelajaran yang lebih baik dari sisi pengetahuan, keterampilan, maupun karakter.

"Kebijakan ini bukan sekadar formalitas administratif, melainkan langkah strategis untuk menciptakan Guru Pembelajar Sejati yang mampu berdaya saing dan berdampak nyata bagi masa depan bangsa," ujar Prof. Nunuk.

Surat edaran ini menjadi pengingat bahwa peningkatan mutu pendidikan tidak hanya bergantung pada kurikulum atau infrastruktur, tetapi juga pada semangat belajar yang terus menyala dari para pendidik. Dengan adanya Hari Belajar Guru, diharapkan para guru dapat terus berkembang seiring dengan perubahan zaman demi mencetak generasi emas Indonesia. (Mr.Kn23)

Guru Penggerak Kab. Mamuju Tengah Tebar Kebaikan dan Pererat Silaturahmi di Bulan Ramadhan

Sdikabubu.sch.id - Guru Penggerak Kabupaten Mamuju Tengah menunjukkan kepedulian dan semangat berbagi di bulan Ramadhan dengan melaksanakan kegiatan sosial yang menyentuh hati. Pada hari Sabtu, 15 Maret 2025, para Guru Penggerak menggelar kegiatan berbagi kepada masyarakat.


Kegiatan berbagi ini merupakan wujud nyata dari semangat Guru Penggerak untuk tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan, tetapi juga pada penguatan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial. Para Guru Penggerak dengan penuh semangat melakukan kegiatan berbagi kepada masyarakat, sebagai bentuk dukungan dan solidaritas di bulan suci Ramadhan.


Setelah kegiatan berbagi, para Guru Penggerak melanjutkan kegiatan dengan buka puasa bersama. Momen buka puasa bersama ini menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar Guru Penggerak. Suasana kebersamaan dan kekeluargaan sangat terasa dalam kegiatan ini.


Dalam kesempatan ini, Guru Penggerak Kab. Mamuju Tengah menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Mamuju Tengah, Bapak Marhuding, S.Pd.I., MM., atas dukungan dan perhatian yang diberikan kepada Guru Penggerak. Dukungan dari Bapak Marhuding sangat berarti dalam memotivasi Guru Penggerak untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi pendidikan di Mamuju Tengah.


Kegiatan berbagi dan buka puasa bersama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat dan memperkuat peran Guru Penggerak sebagai agen perubahan yang tidak hanya berfokus pada pendidikan, tetapi juga pada pembangunan sosial dan kemanusiaan. Para Guru Penggerak berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan masyarakat Mamuju Tengah yang lebih baik dan sejahtera. (Mr.Kn23)

Semangat Tak Terbendung, Peserta Didik UPTD SD Inpres Kabubu Tetap Semangat Belajar di Bulan Puasa

Sdikabubu.sch.id - Bulan suci Ramadhan tak menyurutkan semangat belajar para peserta didik UPTD SD Inpres Kabubu, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah. Meskipun tengah menjalankan ibadah puasa, mereka tetap hadir di sekolah dengan wajah ceria dan antusias mengikuti pembelajaran.


Para siswa tampak bersemangat mengikuti pelajaran, meskipun terkadang terlihat kelelahan karena berpuasa. Mereka tetap fokus mendengarkan penjelasan guru dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar.

"Meskipun sedang berpuasa, kami tetap semangat belajar karena ingin meraih ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Kami ingin menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia," ujar Mufidah, salah seorang siswa UPTD SD Inpres Kabubu.


Kepala Sekolah UPTD SD Inpres Kabubu,
Kalman,S.Pd.,M.Pd, menyampaikan rasa bangganya atas semangat belajar para siswanya. "Saya sangat mengapresiasi semangat belajar para siswa yang tetap hadir di sekolah meskipun dalam keadaan berpuasa. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki tekad yang kuat untuk meraih cita-cita dan masa depan yang cerah," ungkapnya.

Semangat belajar para siswa UPTD SD Inpres Kabubu ini menjadi bukti nyata bahwa semangat belajar tak terhalang oleh apapun, termasuk ibadah puasa. Semoga semangat mereka dapat menginspirasi siswa-siswa lain di seluruh Indonesia untuk terus semangat dalam menuntut ilmu dan meraih prestasi. (Mr.Kn23)

Sepuluh Sekolah Terbaik GLNS Kecamatan Topoyo Raih Penghargaan

 
Sdikabubu.sch.id – KKKS Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, baru saja mengumumkan sepuluh sekolah dasar terbaik dalam Lomba Gerakan Literasi dan Numerasi Sekolah (GLNS) tingkat kecamatan. Lomba yang diikuti oleh seluruh SD di Kecamatan Topoyo ini menghasilkan persaingan yang ketat dan menunjukkan komitmen tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.


Penyerahan hadiah berupa piala dan piagam penghargaan dilakukan langsung oleh Bapak Awaluddin, S.Pd., M.Pd., Kordinator Pengawas Wilayah Kecamatan Topoyo. Beliau menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta atas partisipasi aktifnya dalam lomba ini. "Lomba GLNS ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga sebagai motivasi untuk terus meningkatkan minat baca dan kemampuan numerasi siswa," ujar Bapak Awaluddin.
 

Berikut daftar sepuluh sekolah terbaik GLNS Kecamatan Topoyo:
 
Gugus 1:
Juara 1: UPTD SD Inpres Bambamanurung
Juara 2: UPTD SDN Kecil Salule'bo
Juara 3: UPTD SDN Kecil Salunusu
 
Gugus 2:
Juara 1: UPTD SD Inpres Bayor
Juara 2: UPTD SD Kecil Talodo
Juara 3: UPTD SD Inpres Tangkou
 
Gugus 3:
Juara 1: UPTD SD Inpres Kabubu
Juara 2: UPTD SD Inpres Tumbu
Juara 3: UPTD SD Negeri Sinabatta
 
Juara Favorit diraih oleh UPTD SD Inpres Ngapaboa.
 
Keberhasilan sepuluh sekolah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Kecamatan Topoyo untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menumbuhkan minat baca serta kemampuan numerasi di kalangan siswa. Komitmen dan kerja keras dari guru dan seluruh pihak terkait sangat penting dalam mewujudkan tujuan tersebut. (Mr.Kn23)

Semangat Kolaborasi: Diskusi Peningkatan Mutu Pendidikan Mamuju Tengah

 
Sdikabubu.sch.id - Suasana diskusi santai penuh antusias mewarnai kegiatan diskusi terkait peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Mamuju Tengah yang berlangsung di Café Siola, 30/01/2025. Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Marhuding, S.Pd.I., MM, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamuju Tengah, serta perwakilan guru dan kepala sekolah dari seluruh kecamatan di Kabupaten Mamuju Tengah.


Diskusi yang difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan di "Bumi Lalla' Tassisara" ini berjalan dinamis. Banyaknya pertanyaan dan masukan disampaikan oleh para peserta, menunjukkan tingginya komitmen dan kepedulian mereka terhadap kemajuan pendidikan di Kab.Mamuju Tengah. Hal ini terlihat dari ramainya sesi tanya jawab yang berlangsung.
 

Bapak Marhuding, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif para guru dan kepala sekolah. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara semua pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan peningkatan mutu pendidikan. "Diskusi ini bukan hanya sekadar forum silaturahmi, tetapi juga sebagai wadah untuk merumuskan strategi dan solusi konkret dalam menghadapi tantangan pendidikan di Mamuju Tengah,".
 

Beberapa isu penting yang dibahas dalam diskusi ini antara lain, Program TAKI MASSIKOLAH dari dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk mengurangi angka Putus Sekolah. Para peserta juga berbagi praktik baik dan pengalaman mereka dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah masing-masing.
 
Diskusi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Mamuju Tengah. Komitmen dan partisipasi aktif dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, guru, kepala sekolah, hingga orang tua siswa, sangat krusial untuk mewujudkan visi pendidikan yang lebih maju dan berdaya saing. Ke depan, diharapkan akan ada tindak lanjut yang konkret dari hasil diskusi ini untuk memastikan terwujudnya peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Mamuju Tengah. (Mr.Kn23)